Oleh Tom Gara
Kami telah menelusuri bocoran buku baru executive
chairman Google Eric Schmidt “The New Digital Age” yang akan dirilis April
mendatang. Buku yang ditulis bersama dengan pimpinan Google Ideas Jared Cohen
ini mengandung beberapa pendapat keras mengenai Cina dan sensor internetnya
serta kegiatan mata-mata di dunia maya atau cyber espionage.
Namun, itu belum semua. Di masa depan, tulis
Schmidt dan Cohen, ada “sebuah mesin pakaian terintegrasi (yang mampu mencuci,
mengeringkan, melipat, merapikan, dan memilih pakaian) yang menjaga stok baju
bersih, serta memiliki algoritma yang menyarankan baju berdasarkan jadwal
harian pengguna.” Masih ada lagi: “Cukur rambut akhirnya akan diotomatisasi
sehingga begitu presisi.” Tapi jangan khawatir, tulisan Schmidt menyinggung
banyak masalah penting lainnya yang berkaitan dengan masa depan internet.
Berikut adalah poin-poin penting tulisan
Schmidt:
Kerahasiaan Pengguna: “Bagi beberapa negara, keberadaan ribuan
warga negara anonim, tak terlacak, dan tak dikenali – alias warga tersembunyi –
terlalu berisiko. Pemerintah akan ingin tahu siapa yang ada di balik setiap
akun internet. Negara juga akan mensyaratkan verifikasi oleh pemerintah, guna
mempertahankan kontrol di dunia maya.”
Mesin Pencari: “Di antara hasil-hasil di mesin pencari, informasi yang
disediakan oleh profil online yang telah diverifikasi akan
muncul lebih atas ketimbang info dari akun yang belum terverifikasi. Pengguna
pun secara alamiah akan mengklik hasil pencarian yang paling atas (yang sudah
terverifikasi). Oleh karena itu, menjadi anonim di Internet mungkin tak lagi relevan.”
Uni Eropa Baru? “Negara-negara seperti Belarusia, Eritrea,
Zimbabwe dan Korea Utara – atau negara-negara dengan pemerintah otoriter,
kultus individu yang kuat, serta terkucil dari pergaulan internasional – bisa
saja bergabung dalam persatuan internet otokratis, tempat mereka dapat berbagi
teknologi serta strategi penyensoran dan pengawasan Internet.”
Perusahaan Teknologi: “Di masa digital mendatang, perusahaan
teknologi mungkin harus memiliki kulit badak. Mereka bakal disibukkan oleh
kekhawatiran publik terkait privasi, keamanan, dan perlindungan terhadap
pengguna. Perusahaan juga harus mempekerjakan lebih banyak pengacara. Laju
reformasi hukum akan terkalahkan oleh gelombang gugatan yang datang. Para
raksasa teknologi harusnya sudah tahu hal ini. Mereka sekarang terus terlibat
dalam proses hukum berkepanjangan yang melibatkan isu hak kekayaan intelektual,
hak paten, privasi, dan masalah lainnya.”
Konflik elektronik: “Dapat dikatakan kita telah hidup di masa
perang dunia maya (cyber-war) antar-negara, bahkan jika sebagian besar
dari kita tak menyadarinya.”
Jurnalisme: “Dampak dari banyaknya pelaku jurnalisme yang terlibat dan
terhubung melalui beragam platform online dalam sebuah sistem
media yang besar dan tersebar luas adalah berkurangnya proses peliputan media
massa besar, yang harus sibuk mencari kebenaran sebuah berita. Bahkan, kalangan
elit mungkin akan lebih tergantung pada organisasi berita mapan, karena
banyaknya laporan dan informasi yang tidak bermutu yang diterimanya.”
Twitter: ”Twitter tak dapat menghasilkan analisis, sama seperti
seekor monyet yang tak bisa mengetik satu karya Shakespeare.”